GfO7GSO9TSO8GSG0BUC0TSdlTY==

Peningkatan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wacana Bersama Calon Legislatif Kota Pontianak


Pontianak, www.satusuara.co.id

Dalam sebuah acara talkshow yang diselenggarakan oleh Harian Disway Kalbar, para calon anggota legislatif turut merinci visi dan rencana mereka terkait pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di kota ini. Acara ini didukung oleh Aming Coffee Podomoro dan Hallo Kamera. Selain itu juga partnership media dengan Pontianak Informasi, Pontianak Post, Poinfo Media, dan Harian Disway. Acara kali ini dihadiri oleh Andreas Acui Simanjaya, Politisi Senior Kalimantan Barat yang sebelumnya pernah duduk di senayan melalui DPD. Lalu ada Katharina yang merupakan Sekretaris DPD PSI Kota Pontianak, Hj. Z. Yuniarti, SE yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Nasdem Kota Pontianak, Lalu ada Dwi Agus Prianto, SE yang juga salah satu pendiri Partai Ummat di Kalimantan Barat. Selain itu hadir pula Yogi Perdana Putra, SH yang merupakan Anggota DPRD Kota Pontianak 2019-2024 Fraksi Gerindra.

Dalam diskusi yang penuh ide dan inovasi, para calon legislatif memaparkan langkah-langkah konkret yang diharapkan dapat membawa Kota Pontianak ke puncak sebagai destinasi wisata dan pusat kreativitas ekonomi.

1. Pengembangan Atraksi Wisata Berbasis Kekayaan Lokal

Para calon anggota legislatif menekankan pentingnya memanfaatkan kekayaan lokal sebagai daya tarik wisata. Salah satu calon mengusulkan untuk mengembangkan destinasi wisata berbasis sejarah dan budaya, menjadikan Kota Pontianak lebih menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Potensi pariwisata cukup tinggi di pontianak, bangunan bersejarah dan budaya harus digali, dimaksimalkan sehingga menjadi sumber untuk menghidupi segala hal. Waterfront jadi contoh” – ucap Pak Acui (sapaan akrab Andreas Acui Simanjaya)

2. Pemberdayaan Ekonomi Kreatif

Dalam pembahasan ekonomi kreatif, para calon legislatif mengusulkan pembentukan kebijakan dan program yang mendukung pertumbuhan sektor ini. Fokus diberikan pada pelatihan keterampilan, pendidikan, dan bantuan keuangan kepada pelaku ekonomi kreatif lokal. Disamping itu, program pemerintah yang ada sekarang juga dinilai cukup baik.

“Pemerintah sudah cukup baik dalam menjalankan program, pariwisata dan umkm sudah ada bantuan hanya prosesnya harus diawasi” – Ucap Bang Yogi, Sapaan Yogi Perdana Putra, SH

3. Infrastruktur Pendukung Pariwisata

Para calon anggota legislatif menyadari pentingnya infrastruktur yang mendukung sektor pariwisata. Rencananya, akan ada upaya peningkatan aksesibilitas dan fasilitas pendukung di sekitar destinasi wisata, termasuk transportasi dan akomodasi yang lebih baik.

“Saya ingin melabelkan pontianak sebagai kota ngopi. Konferensi kopi. Sampai pak asiang bisa keluar pakai baju. Sampai bikin lagu pontianak kota kopi” – Ucap Bang Dwi, Pemilik nama besar Dwi Agus Prianto, SE itu juga menyanyikan lagunya pada kesempatan ini.

4. Pelestarian Budaya dan Alam

Dalam pengembangan pariwisata, para calon legislatif menegaskan komitmen mereka terhadap pelestarian budaya dan alam. Melibatkan masyarakat setempat dalam upaya pelestarian adalah salah satu prioritas untuk menjaga keberlanjutan dan keberagaman kota ini.

Berkaitan dengan itu, Politisi PSI Kota Pontianak itu juga menambahkan pentingnya mewakili aspirasi masyarakat dalam menjaga nilai budaya dan alam di Pontianak terutama dalam menanggapi perayaan Cap Go Meh yang tidak semeriah sebelumnya karena Pemilu.

“Saya harap capgomeh tetap ada karena potensi pariwisatanya sangat besar” – Sambung Katharina.

5. Diversifikasi Ekonomi Melalui Kreativitas

Dalam upaya mendukung diversifikasi ekonomi, para calon anggota legislatif memandang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai pendorong pertumbuhan. Mereka merencanakan langkah-langkah konkrit untuk menggali potensi sektor lain yang dapat menjadi peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak.

Melalui dialog yang konstruktif ini, warga Kota Pontianak dapat mengenal lebih dekat rencana dan komitmen calon anggota legislatif terkait pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Harapan besar adalah bahwa melalui kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, Kota Pontianak dapat bersinar sebagai destinasi wisata unggulan dan pusat kreativitas ekonomi di Kalimantan Barat.

Namun halangan juga muncul, seperti ketidakpiawaian SDM Kota Pontianak dalam mengelola event. Seperti disampaikan Bu Hj. Z. Yuniarti, SE. “Artis dan Event tidak menguntungkan umkm, banyak pelaku usaha gak balik modal, pekerja EO tidak digaji” – ucap Bu Haja, sapaan Hj. Z. Yuniarti, SE, menyinggung event yang baru-baru ini dilaksanakan salah satunya Indie Music Fest 2023.

Sumber : Katharina (PSI PONTIANAK)
Redaksi : www.satusuara.co.id
PT. JEJAK KASUS GROUP

Komentar0

Type above and press Enter to search.